Fibonacci


Diartikel sebelumnya telah dibahas mengenai support dah resistent. Dah kali ini juga membahas mengenai support dan resistent. Hanya saja garis-garis support dan resistent yang dibentuk oleh tool fibonacci ini otomatis.


Jadi apa sih itu fibonacci? Sebelumnya sejarahnya dulu ni. Biarawan abad 12, Leonardo de Pisa, oleh teman-temannya disapa Fibonacci, menemukan urutan matematis yang mengasyikkan. Diawali dengan 1 + 1, jumlah dari dua set bilangan terakhir di depannya membentuk nilai Fibonacci lainnya:
1+1=2 1+2=3 2+3=5 3+5=8 5+8=13 8+13=21 13+21=34 21+34=55 dst. Bilangan-bilangan tersebut memiliki angka yang saling terkait, misalnya kenyataan bahwa bilangan apa pun kira-kira 1,618 kali angka di depannya dan bilangan apa pun kira-kira 0,618 kali bilangan berikutnya. Sehingga kita tidak perlu lagi membuat garis support dah resistent satu persatu. Kita hanya perlu menarik dari garis yang tertinggi ke garis yang terendah. Seperti gambar dibawah ini.



Gambar diatar menarik garis fibo dari bawah ke atas. Lihat, harga mematuhi garis fibo dengan catatan bahwa harga tidak tertembus dari garis. Tetapi juga ada harga yang berbalik tapi tidak mengenai garis. Ini adalah kelemahan dari fibo, jadi kita harus membuat garis support dan resistent sendiri untuk ditambahkan dalam chart.

Fibonacci retracement mempunyai beberapa level, pada umumya 38.2%, 50% dan 61.8%. Artinya pergerakan harga akan cenderung melanjutkan trend yang berlangsung setelah terkoreksi pada level-level ini. Yang paling populer adalah level 50%, sedangkan level 33% sebagai level minimum, dan 66% adalah level maksimum. Level 66% dikatakan menjadi area yang rendah resiko untuk membeli pada major uptrend; menjual pada sebuah major downtrend.

Guna fibonacci sesuai yang dikatakan sebelumnya, sebagai support dan resistent, biasanya harga akan mematuhui garis-garis ajaib ini, bila ga tembus, harga akan terkoreksi baru melanjutkan trendnya. Fibonacci bisa juga digunakan sebagai konfirmasi suatu pergerakan harga.


Dari sekian banyak jenis analisa dari metode Fibonacci, terdapat empat jenis yang memiliki popularitas tinggi yaitu arc, fan, retracement, dan time zone.

Fibonacci Arc
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, arc berarti busur atau lengkungan. Dan memang bentuk dari arc menyerupai busur. Fibonacci Arc didapatkan dengan menarik garis virtual dari dua titik ekstrim yang terjadi. Harga terendah dengan harga tertinggi, lalu tiga garis arc digambarkan dengan nilai tengah berada di garis arc kedua, ketiga garis arc tersebut melibatkan rasio Fibonacci di level 38.2%,50.0%, dan 61.8%.
Fibonacci Arc

Gambar 1
Pada gambar 1 terlihat bahwa di titik 1, 2, dan 3 memberikan indikasi adanya level support dan resistance ketika harga sedang bergerak naik dan turun.
Interpretasi dari arc melibatkan antisipasi terhadap level support dan resistance ketika harga mendekati arc. Teknik umum yang digunakan adalah menggunakan kombinasi dari Fibonacci Arc dan garis Fibonacci Fan dan mendapatkan support dan resistance dari titik pertemuan kedua garis tersebut. Namun titik pertemuan yang representatif dan signifikan untuk dijadikan dasar analisa antara Fibonacci Arc dengan Fibonacci Fan tidak akan terlalu sering dapat ditemukan. Hal ini dapat disebabkan oleh skala grafik yang ada. Support dan resistance yang dihasilkan dari titik pertemuan antara Fibonacci Arc dengan Fibonacci fan merupakan sebuah support dan resistance yang kuat.
Fibonacci Arc - Fibonacci Fan

Gambar 2
Yang perlu diperhatikan adalah skala yang digunakan dalam grafik, karena crossing harga dari Arc sangat bervariasi tergantung dari skala grafik yang digunakan.

Fibonacci Fan
Garis Fibonacci Fan didapatkan dengan menggambarkan garis trend virtual yang menghubungkan harga terendah dengan harga tertinggi ataupun sebaliknya. Fibbonacci fan menghasilkan tiga buah garis trend dengan level Fibonacci berada di 38.2%, 50%, dan 61.8%.
Fibonacci Fan

Gambar 3
Pada gambar 3 terlihat bahwa garis Fibonacci Fan dapat memberikan level-level support dan resistance ketika harga berusaha untuk melewati atau melakukan penetrasi.
Penggunaan garis fibbonacci fan ini hampir sama dengan penggunaan arc, namun menjadi lebih sederhana karena bentuknya merupakan garis trend. Penetrasi terhadap garis ini merupakan kunci analisa sebagai level support dan resistance. Selain itu, karena bentuknya merupakan garis trend, perubahan arah trend kadangkala dapat terlihat dari penembusan garis Fibonacci Fan ini.

Fibonacci Retracement
Banyak analis dan trader yang memiliki gaya dan karakteristik analisa berdasarkan pergerakan koreksi atau rebound dari harga. Mereka akan berusaha untuk mencari harga tertinggi atau terendah lalu mengambil posisi setelahnya. Pandangan bahwa harga akan berbalik arah (retrace) dari pergerakan awal setelah terjadi pergerakan yang cepat memang bukan hal yang asing lagi dan untuk mendapatkan level-level tujuan pergerakan harga setelah pergerakan yang cepat dengan sifat support maupun resistance, Fibonacci Retracement dianggap sebagai salah satu yang terbaik.
Untuk mendapatkan Fibonacci Retracement, yang perlu dilakukan adalah menarik sebuah garis trend virtual antara harga terendah dengan harga tertinggi, begitu juga sebaliknya, lalu dihasilkan level-level support dan resistance dari rasio-rasio Fibonacci.
Support dan resistance di gambarkan dengan bentuk garis horizontal yang mewakili level Fibonacci dari 0.0%, 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, 100%, 161.8%, 261.8%, 423.6%. Mungkin tidak semua level tersebut akan tampak dalam grafik karena memiliki nilai yang berjarak sangat jauh.
Fibonacci Retracement

Gambar 4
Dalam Gambar 4 terlihat bahwa setiap rasio fibonacci atau garis horisontal fibonacci retracement kemungkinan akan menjadi level-level support resistance dari pergerakan harga.
Jika harga berhasil melewati salah satu garis horisontal, maka harga kemungkinan akan menuju garis horisontal selanjutnya dan jika harga tidak berhasil melewati sebuah garis horisontal maka harga kemungkinan akan kembali menuju garis horisontal sebelumnya. Sebagai contoh, pada gambar 4, garis horisontal dengan rasio 50%, sedang dicoba oleh harga untuk dilewati (titik 2), namun harga tidak berhasil melewati, maka harga akan kembali bergerak menuju garis horisontal sebelumnya (rasio 38.2%) dan seterusnya.
Setelah adanya pergerakan harga yang cepat, harga memiliki kecenderungan untuk bergerak berbalik arah (retrace) dari pergerakan cepat sebelumnya. Ketika terjadi retrace harga, support dan resistance biasanya muncul di atau dekat dari level Fibonacci Retracement.

Fibonacci Time Zone
Fibonacci Time Zones merupakan sebuah seri garis vertikal. Garis-garis vertikal ini memiliki jarak sesuai dengan interval fibbonacci yaitu 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, dan seterusnya.
Fibonacci Times Zones ini digunakan untuk melihat apakah terdapat pergerakan harga yang signifikan disekitar garis-garis vertikal tersebut.
Fibonacci Time Zones

Gambar 5
Coba perhatikan gambar 5, dalam gambar tersebut terlihat bahwa terdapat pergerakan harga yang cukup signifikan ketika harga mendekati dan melewati garis-garis vertikal dari fibonacci time zone.
Metode analisa dengan menggunakan fibbonacci memang tidak ditujukan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual ataupun timing masuk dan keluar pasar, namun metode fibonacci sangat berguna untuk menentukan area support dan resistance. Banyak analis menggunakan fibbonacci digabungkan dengan metode analisis lainnya seperti Elliott Wave untuk menghasilkan gambaran perpanjangan pergerakan retrace dan gelombang harga lainnya.


1 comment: